Entri Populer

Rabu, 17 September 2014

Panen Nila dan Selada dengan Ekoponik


Setiap 4-5 bulan David, pehobi asal Australia, memanen ikan nila. Namun tidak hanya nila, ia juga memetik selada di tempat memanen nila. Padahal sepintas tidak terlihat kolam pembesaran nila.
Yang tampak hanya barisan selada di atas talang hidroponik dan beberapa kolam fiber tertutup styrofoam. Namun, saat penutup putih itu diangkat baru terlihat ratusan nila. Nila-nila itu dipanen menggunakan jaring. Setiap kali memasukkan jaring, David mengangkat 3-4 nila bobot 150-200 gram. Cara David itu populer sebagai ekoponik.

Sejatinya sistem ekoponik memadukan akuaponik dan hidroponik. Prinsip teknik itu adalah membuat air berputar dari satu kolam ke kolam lain tanpa ada yang terbuang. Meski di lahan sempit dan sumber air terbatas, David dapat membesarkan nila, selada, bahkan  tanaman hias sekaligus.
Ekoponik desain David terdiri dari kolam ikan berukuran 3,4 m x 1 m x 1 m. Lalu 3 talang NFT sepanjang masing-masing 3 m ditanami selada hijau, 2 tumpukan styrifoam sebagai biofilter, kolam permanen yang dilengkapi tanaman air sebagai filter alami, tangki pembersih racun, dan kolam lobster berukuran 1,5 m x 0,5 m x 0,5 m. Setiap bagian dihubungkan dengan pipa PVC berdiameter 3,5 cm sepanjang 2-3 meter. Di ujung pipa diberi lubang sebanyak 15-20 buah sebagai tempat keluar air sekaligus aerator. Air didorong menggunakan 2 pompa otomatis setiap 15 menit. Dengan cara itu kebutuhan oksigen terlarut terjamin.
Cara kerjanya? Sebanyak 500-600 liter air dalam kolam ikan menjadi sumber air utama bagi sistem ekoponik. Dari sana air mengalir ke kolam nila dan talang hidroponik. Nah, supaya air bebas nitrat, amonium, dan polutan beracun, sebelumnya dimasukkan ke dalam kolam berisi aneka tanaman paku seperti boston ferns, maiden hair ferns, dan selada. Tanaman-tanaman itu akan menyerap kelebihan nitrat yang berbahaya bagi ikan nila. Nitrat dan amonium malah dibutuhkan tanaman air untuk tumbuh.
Lantaran sistem ekoponik dirancang untuk kontinu menyuplai nutrisi, maka nitrat dan amonia yang terkandung dalam kotoran ikan dan lobster perlu difilter. Dari kolam lobster, nitrat, amonia, dan zat padat terlarut dialirkan melalui pipa PVC berdiameter 3,5 cm sepanjang 1-2 m menuju tangki pembersihan. Di dalam tangki berkapasitas 65 liter itu racun ditangkap menggunakan katup dan kain yang dilekatkan pada ujung pipa.
Agar lebih steril, David menyaring kembali air di kolam penyaringan. Kolam berukuran 0,5 m x 0,2 m x 0,3 m dilengkapi tanaman air bacopa monniera yang berfungsi sebagai penahan kerikil dan kotoran padat lain. Sebanyak 10-15 tanaman air itu diletakkan di dalam lubang di dasar kolam.
Dengan sistem gravitasi, air kemudian mengalir secara otomatis ke biofilter yang posisinya lebih rendah. Biofilter sederhana itu berupa 10 tumpukan boks styrifoam yang dasarnya diberi 4-5 lubang kecil dan dialasi jaring halus. Setiap tumpukan berisi ratusan bola-bola kecil yang bertugas menangkap sisa nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Nah, air itulah yang dipompa kembali menuju kolam nila dan NFT.






Sumber: www.bebeja.com/ekoponik-panen-selada-dan-ikan-nila

2 komentar:

  1. Nama : Ardian Kurniawan
    NIM : 12/331508/PN/12669
    Golongan : A3.1
    Kelompok : 4

    A.
    1. Sumber teknologi
    sistem ekoponik perpaduan antara akuaponik dan hidroponik
    2. Sasaran
    Tidak terdapat sasaran (orang atau masyarakat) yang jelas yang terdapat dalam artikel
    3. Manfaat
    Dari sistem ekoponik dapat diperoleh dua produk sekaligus yaitu ikan dan sayuran selada dari memanfaatkan dan mengefesiensikan lahan yang sempit
    4. Nilai Pendidikan
    Dari artikel diatas kita dapat mengetahui cara membuat dan membudidayakan tanaman dan ikan pada satu sistem sekaligus yaitu dengan sistem ekoponik pada yang sempit

    B. Nilai berita yang terkandung
    sistem ekoponik merupakan perpaduan antara akuaponik dan hidroponik. Prinsip teknik itu adalah membuat air berputar dari satu kolam ke kolam lain tanpa ada yang terbuang meski di lahan sempit dan sumber air terbatas.
    Desain ekoponik terdiri dari kolam ikan berukuran 3,4 m x 1 m x 1 m. Lalu 3 talang NFT sepanjang masing-masing 3 m ditanami selada hijau, 2 tumpukan styrifoam sebagai biofilter, kolam permanen yang dilengkapi tanaman air sebagai filter alami, tangki pembersih racun, dan kolam lobster berukuran 1,5 m x 0,5 m x 0,5 m. Setiap bagian dihubungkan dengan pipa PVC berdiameter 3,5 cm sepanjang 2-3 meter. Di ujung pipa diberi lubang sebanyak 15-20 buah sebagai tempat keluar air sekaligus aerator. Air didorong menggunakan 2 pompa otomatis setiap 15 menit.

    BalasHapus
  2. Nama : Ardian Kurniawan
    NIM : 12/331508/PN/12669
    Golongan : A3.1
    Kelompok : 4

    A.Nilai Penyuluhan
    1. Sumber teknologi
    Ada, pembaca diberitahukan mengenai penemuan serta ide baru yaitu sistem ekoponik yang merupakan perpaduan antara akuaponik dan hidroponik
    2. Sasaran
    Tidak terdapat sasaran (orang atau masyarakat) yang jelas yang terdapat dalam artikel
    3. Manfaat
    Ada, Dari artikel diatas terdapat manfaat yaitu dengan sistem ekoponik dapat diperoleh dua produk sekaligus yaitu ikan dan sayuran selada. Selain itu sistem ekoponik ini memanfaatkan dan mengefesiensikan lahan yang sempit untuk menghasilkan produk ikan dan sayuran skala rumah tangga.
    4. Nilai Pendidikan
    Ada, nilai pendidikan yang dipeloreh dari artikel diatas kita dapat mengetahui cara membuat dan membudidayakan tanaman dan ikan pada satu sistem sekaligus yaitu dengan sistem ekoponik pada yang sempit.

    B. Nilai berita yang terkandung
    Nilai Berita yang Terkandung dalam Artikel
    1. Timelines : Ada, informasi terbaru mengenai sistem ekoponik yang merupakan perpaduan antara akuaponik dan hidroponik.
    2. Proximity : Ada, budidaya ikan atau bertanam sayuran merupakan hal yang sering dilakukan oleh petani.
    3. Importance : Ada sistem ekoponik ini dapat dijadikan suatu inspirasi bagi petani untuk memproduktifkan hasil bertaninya dengan dua hasil produk sekaligus .
    4. Policy : Tidak ada, pada artikel tersebut tidak terdapat suatu kebijakan yang diambil perusahaan yang dibutuhkan petani .
    5. Prominence : Ada, David Pehobi asal Australia yang mulai mengenalkan sistem ekoponik ini.
    6. Consequence : Ada, dari penggunaan sistem ekoponik dapat diperoleh dua produk sekaligus yaitu ikan dan sayuran selada. Selain itu sistem ekoponik ini memanfaatkan dan mengefesiensikan lahan yang sempit untuk menghasilkan produk ikan dan sayuran skala rumah tangga. .
    7. Conflict : Tidak ada, tidak terdapat konflik pada artikel tersebut.
    8. Development : Ada, sistem ekoponik tersebut setiap 4-5 bulan David Pehobi dapat memanen ikan nila dan juga dapat memetik selada di tempat memanen nila.
    9. Disaster/crime : Tidak ada,tidak terdapat bencana atau kriminalitas dari artikel tersebut.
    10. Human interst : Ada, petani (David) sangat senang karena pada lahan dengan luas yang sama dan sempit dapat menghasilkan dua produk sekaligus dan akan dikembangkan lagi agar dapat lebih menghasilkan

    BalasHapus